Tiada kata-kata seindah firman Tuhan, tiada alunan nyanyian s'indah pujian2 surga,dan tiada keindahan seindh kebersamaan pemuda-pemudi dalam satu iman seturut jalan Yesus Kristus.


GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)
Pengakuan Pemerintahan RI, Dep Agama No 149 tgl 10 Juli 1989
Anggota Persekutuan Gereja di Indonesia (PGI)
Jemaat Lubang Buaya
Jl. Pelita Rt.002/012 Kel.Lubang Buaya- Jakarta Timur
Ketua/P.Jemaat : Jl. Kenanga XII Blok K 8/9 Duta Indah Telp. 8480041
Sekretaris : Jl. Duta Indah Raya H 1/8 Pondok Gede Telp 8465274

~~~~~Salam Sejahtera Buat Kita Semuanya.~~~~~

Hachiko, Sebuah Teladan Kesetiaan


Amsal 3:3
Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu
Hachiko adalah nama seekor anjing jeni Akita Inu yang hidup di Jepang pada rentang waktu tahun 1923 hingga 1935. Anjing ini menjadi sebuah legenda karena kesetiaannya. Julukannya adalah Hachiko Anjing yang Setia.
Anjing ini lahir dengan nama Hachi, dan menjadi anjing peliharaan Profesor Ueno, seorang pengajar di Universitas Kekaisaran Tokyo. Setiap hari, profesor yang berusia 53 tahun tersebut selalu pergi bekerja dengan diantar oleh Hachi hingga stasiun kereta Shibuya. Bahkan ketika sore tiba, Hachi akan menunggu tuannya pulang dan kembali ke rumah bersama. Namun suatu hari, Profesor Ueno mengalami serangan jantung dan meninggal dunia, saat itu tahun 1925. Setiap hari ia terus pergi ke stasiun dan menunggu tuannya pulang. Selama bertahun-tahun, Hachi dengan setia menanti. Hingga di tahun 1932, seorang pecinta anjing melihatnya dan menuliskan kisahnya. Sejak saat itu pula, kata ko ditambahkan di depan nama Hachi, yang artinya sayang. Kesetiaan dan cinta Hachiko menjadi sebuah teladan di Jepang, bahkan dimasukkan dalam kurikulum pendidikan.
Seekor anjing yang setia begitu menyenangkan hati tuannya, bahkan menyenangkan hati mereka yang mengenalnya. Setiap orang menginginkan kesetiaan, bukan hanya dari hewan peliharaannya, terlebih lagi dari orang-orang yang ia cintai.
Begitu pula dengan Tuhan, Ia ingin kita setia kepada-Nya. Kesetiaan dan ketaatan akan menjadi sebuah beban yang berat ketika kita melakukannya hanya sebagai kewajiban. Tuhan tidak menginginkan hal tersebut. Tuhan menginginkan kita menjadi setia dengan dasar kasih. Tanpa kasih, semua yang kita lakukan akan kehilangan kuasa. Kasih akan membuat hal seberat apapun akan menjadi mungkin dan mampu kita lakukan. Untuk itu, mari kita mulai dari mengasihi Tuhan, maka dengan sendirinya kita akan berjalan dalam jalan ketaatan dan kesetiaan kepada-Nya. (Sumber: Jawaban.com)
Kasih haruslah menjadi dasar bagi kesetiaan dan ketaatan kita. Tanpa kasih, apapun yang kita lakukan akan kehilangan kuasanya.

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU

0 comments:

Post a Comment

Mari Budayakan Untuk Berkomentar