Tiada kata-kata seindah firman Tuhan, tiada alunan nyanyian s'indah pujian2 surga,dan tiada keindahan seindh kebersamaan pemuda-pemudi dalam satu iman seturut jalan Yesus Kristus.


GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)
Pengakuan Pemerintahan RI, Dep Agama No 149 tgl 10 Juli 1989
Anggota Persekutuan Gereja di Indonesia (PGI)
Jemaat Lubang Buaya
Jl. Pelita Rt.002/012 Kel.Lubang Buaya- Jakarta Timur
Ketua/P.Jemaat : Jl. Kenanga XII Blok K 8/9 Duta Indah Telp. 8480041
Sekretaris : Jl. Duta Indah Raya H 1/8 Pondok Gede Telp 8465274

~~~~~Salam Sejahtera Buat Kita Semuanya.~~~~~

Teruslah Berusaha

 
Filipi 2:12
“Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya
Setelah kita menerima keselamatan yang dari Tuhan, selanjutnya yang harus kita lakukan adalah mengerjakan keselamatan itu. Kita perlu mendapatkan buah-buah roh yang Tuhan inginkan ada di dalam kehidupan. Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, dan lain sebagainya. Semua itu harus kita kejar agar hidup kita berkenan di hadapan-Nya.
Selain itu, tentu saja kita harus mencampakkan dosa-dosa lama kita dan berbalik. Apa yang dulu kita anggap menguntungkan, merupakan kerugian sekarang ini. Mungkin beberapa kali kita akan jatuh dan berbuat dosa yang sama lagi. Tapi ada satu ilustrasi yang bagus sekali yang digambarkan oleh pendeta Jose Carol.
Seumpama seorang laki-laki yang selalu menonton tayangan merusak pada saat dia belum sungguh-sungguh di dalam Tuhan. Dia menjadi ketagihan. Kemudian, ketika dia datang kepada Tuhan Yesus, dia menerima pengampunan yang seutuhnya. Dia mulai meninggalkan dosa lamanya itu. Tapi, kadang-kadang dia jatuh dalam dosa lamanya itu. Selama 3 bulan, dia pernah jatuh sekali. Tayangan itu masih ditontonnya. Setelah itu, rasa penyesalan yang luar biasa datang padanya.
Dia menganggap dirinya gagal. Dia merasa dirinya tak berguna dan selalu melakukan hal yang sama terus menerus. Dia benci pada dirinya sendiri dan sepertinya tidak kuasa menentang kebiasaan buruknya itu. Perasaan bersalah seringkali memunculkan rasa benci kepada diri sendiri. Namun, kita perlu tahu satu hal.
Selama 3 bulan itu, dia sudah menanamkan hal-hal yang baik di hidupnya. Ketika dia jatuh sekali, artinya dia menanamkan hal yang buruk. Salah jika kita lalu memutuskan untuk tidak lagi memupuk hal-hal baik yang sudah kita lakukan selama ini, karena kita menganggap hal itu sebagai hal yang gagal karena ada hal buruk yang terjadi. Bodoh jika kita membiarkan diri kita dipenuhi penyesalan karena telah menanam ilalang daripada meneruskan perjuangan yang sudah kita lakukan untuk hal-hal yang baik.
Sungguh sia-sia rasanya jika kita terus memikirkan kegagalan dan menghancurkan kesuksesan yang sudah kita bangun selama ini. Kita perlu melihat kembali dan berusaha terus mencapai kesuksesan itu sampai kita bisa berkata bahwa semua itu berhasil kita lakukan karena Tuhan semata. Tiap hari kita meminta bantuan-Nya dan tekad keras dari kita agar hal buruk tak mengganggu lagi. Sampai kita menjadi seperti Diri-Nya, teruslah berusaha.
Mungkin Anda pernah jatuh ke dalam dosa yang sama, namun ingatlah teruslah berusaha agar apa yang Dia mau dalam hidup Anda tercapai.


Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU

Responmu Masa Depanmu

 
Kita akan melihat perbedaan respon yang begitu besar dari dua orang ini. Adalah dua buah kisah dari Alkitab yang berbeda dimana menggambarkan respon yang berbeda dari kedua orang dalam menghadapi keputusan Tuhan untuk menghukum mereka karena kesalahan yang mereka lakukan.
Namanya Saul. Dia raja pertama yang memerintah Israel. Saul menjadi raja atas pilihan Tuhan, tapi atas kehendak Tuhan juga Saul digantikan Daud. Di dalam 1 Samuel 10 diceritakan bagaimana Samuel akhirnya mengurapi Saul menjadi raja atas umat Israel. Kemudian Samuel memanggil seluruh bangsa Israel untuk berkumpul. Ketika seluruh suku tampil ke muka, maka didapati suku Benyamin. Lalu tampillah keluarga Matri, dan akhirnya dari keluarga Matri itu didapatilah Saul bin Kish. Namun Saul tidak ditemukan, dia bersembunyi. Kisah selanjutnya, kita tahu bahwa akhirnya Saul diangkat menjadi raja.
Sayang, kisah ini tidak berakhir mulus. Saul membakar korban bakaran dan korban keselamatannya sendiri (1 Sam 13: 9-10) padahal sudah ditentukan hanya imam yang boleh melakukannya. Dan dia berargumentasi, bukannya menunggu kedatangan imam Samuel. Akibatnya, Samuel mengatakan bahwa kerajaan tidak akan selama-lamanya berada di keturunan Saul. Saul juga tidak menepati setiap perkataan agar membunuh semua orang Amalek (1 Sam 15) yang pada akhirnya membuat Tuhan menyesal telah menjadikannya raja. Dan lagi-lagi, sikap Saul ‘ngeyel’ bahkan meminta hormat dari Samuel. Tidak ada penyesalan sedikitpun padanya.
Kisah selanjutnya adalah Daud yang berbuat tidak senonoh dengan berzinah. Dia menghampiri istri Uria, yang saat itu sedang berjuang membela negaranya. Daud mengupayakan segala cara bahkan sampai membunuh Uria ketika Batsyeba mengandung anaknya. Jika ditilik, dosa Daud bahkan lebih besar dari dosa Saul, karena dia sudah menghilangkan nyawa orang tak bersalah (baca 2 Sam 11). Tapi mengapa kasih Tuhan tidak lari daripadanya?
Ketika diperhadapkan dengan dosanya, Saul ‘ngeyel’ dan membenarkan dirinya, sedangkan Daud langsung meminta pengampunan dan merendahkan dirinya sedemikian rupa di hadapan Tuhan agar pengampunan dari Tuhan datang padanya. Ketika dinasihati, Saul menunjukkan sikap sebagai raja yang berkuasa, sedangkan Daud sebagai orang yang melakukan dosa besar. Saul sama sekali tidak merasa berdosa, sedangkan Daud benar-benar menyesal. Sesudahnya, Saul melakukan dosa lainnya yang membuat Tuhan menyesal, sedangkan Daud langsung berbalik arah dari dosa-dosanya. Karena itulah, Tuhan mengokohkan keturunan Daud dan bukannya keturunan Saul.
Setiap respon yang kita berikan dalam setiap keadaan, akan membuat perbedaan yang besar. Apakah respon kita merupakan respon yang positif atau negatif. Apakah kita menyesal dan berbalik dari dosa-dosa kita atau malah sebaliknya, merasa diri sendiri benar. Bagaimana tindakan dan perkataan kita saat ditunjukkan kesalahan yang memang kita lakukan, atau bahkan saat kita tidak bersalah sekalipun. Dalam setiap masalah, peristiwa yang terjadi, respon kita menentukan masa depan kita.

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU

Pelangi Kasih-Nya

 
Amsal 23:18
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
Salah satu lagu yang sangat berkesan dalam hidup saya adalah pujian yang berjudul : Pelangi Kasih-Nya karya Herry Priyonggo. Lagu ini selalu menguatkan saya ketika melalui masa-masa sulit. Akhir syair lagu ini berkata:

Tangan Tuhan sedang merenda
Suatu karya yang agung mulia
Saatnya ‘kan tiba nanti
Kau lihat pelangi kasih-Nya
Syair lagu tersebut menjadi janji Tuhan yang selalu saya pegang. Seperti seseorang yang sedang merajut sebuah baju hangat atau syal, pada saat sedang dikerjakan kadang kita masih belum bisa melihat bentuknya atau melihat hal itu hanya sekumpulan benang kusut saja. Namun jika kita bersabar hingga semua itu selesai dikerjakan, maka kita akan mendapatkan sebuah karya yang indah dan sangat berharga.
Demikian juga dengan kehidupan kita, saat masalah atau badai kehidupan terjadi dalam hidup kita, yang terlihat hanyalah kusutnya kehidupan dan kita tidak bisa melihat titik cerah dari masalah tersebut. Namun jika kita mau terus percaya dan berharap pada Tuhan hingga akhir, maka kita akan mendapati bahwa semua itu Tuhan kerjakan untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.
Tuhan tidak pernah memberikan ular beracun kepada yang meminta roti. Seburuk apapun kondisi Anda, percayalah Tuhan memiliki rencana indah atas hidup Anda. 

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU

Tipe Cowok Baik Menurut Amsal 31

 
Biasanya Amsal 31 dikenal sebagai Amsal mengenai wanita atau lebih tepatnya istri yang bijak. Namun, di dalam Amsal ini ternyata juga terkandung nilai-nilai bagaimanakah seorang pria yang baik, yang pantas dijadikan suami di kemudian harinya. Mari kita simak ulasan berikut ini :
Tahu Kekuatannya Dipakai Buat Apa
Dikatakan bahwa seorang laki-laki janganlah hendaknya memberikan kekuatannya kepada perempuan, tepat sekali seperti penggambaran mengenai Simson yang memberikan kekuatannya kepada wanita yang dicintainya namun akhirnya yang menjadi kejatuhannya. Seorang laki-laki haruslah mempunyai kekuatan untuk dirinya sendiri. Dengan begitu dia tahu bahwa kekuatan itu benar-benar dipakai buat apa, apakah hal-hal yang menyenangkan Tuhan atau tidak.
Mempunyai jalan yang lurus.
Janganlah memberi jalan kepada wanita-wanita yang membinasakan raja-raja. Kisah ini persis seperti Salomo yang jatuh kepada penyembahan berhala karena istri-istri beserta gundik-gundiknya. Sama seperti itu, seorang laki-laki yang tidak pernah menyerahkan jalannya kepada kesesatan dan terus berpaut kepada Tuhan, tidak kompromi dengan dosa adalah cowok yang pantas Anda cari.
Tidak minum minuman keras.
Jangan sampai karena minum ia melupakan apa yang telah ditetapkan dan membengkokkan hak orang-orang yang tertindas. Jangan demi hal-hal yang disukainya, dia jadi lupa diri dan membuat orang lain menderita. Cowok yang baik, tidak hanya baik kepada orang yang dicintainya tapi juga terhadap semua orang.
Membuka mulutnya
Dia membuka mulutnya untuk orang yang bisu, untuk hak semua orang yang merana, dan mengambil keputusan secara adil. Dia peduli kepada mereka yang menderita. Bukan hanya peduli, dia memperjuangkan kebahagiaan mereka, karena dia tahu untuk apa dia hidup. Dia mempunyai tujuan yang jelas dalam hidupnya. Tidak muluk-muluk, tapi semuanya agar hidupnya menjadi perpanjangan tangan Tuhan.
Tipe cowok seperti inilah yang wajib dicari oleh para kaum hawa. Cowok yang sudah dewasa secara rohani akan menjadi kepala rumah tangga yang bijaksana. Keluarga yang hendak dibangun nantinya akan berada di jalur yang tepat.


Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU