Tiada kata-kata seindah firman Tuhan, tiada alunan nyanyian s'indah pujian2 surga,dan tiada keindahan seindh kebersamaan pemuda-pemudi dalam satu iman seturut jalan Yesus Kristus.


GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)
Pengakuan Pemerintahan RI, Dep Agama No 149 tgl 10 Juli 1989
Anggota Persekutuan Gereja di Indonesia (PGI)
Jemaat Lubang Buaya
Jl. Pelita Rt.002/012 Kel.Lubang Buaya- Jakarta Timur
Ketua/P.Jemaat : Jl. Kenanga XII Blok K 8/9 Duta Indah Telp. 8480041
Sekretaris : Jl. Duta Indah Raya H 1/8 Pondok Gede Telp 8465274

~~~~~Salam Sejahtera Buat Kita Semuanya.~~~~~

Hati yang Mau Mendengar


Lukas 5:15
Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka.
Tahukah Anda bahwa sikap hati Anda adalah penentu apakah Anda siap menerima berkat Tuhan atau tidak? Lukas 5:15 menuliskan seperti ini : Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Mengapa saya beri garis bawah pada kata “mendengar Dia dan untuk disembuhkan”? Karena disitulah kuncinya.
Banyak orang datang kepada Yesus, mereka semua ingin mengalami kesembuhan itu namun tidak semua orang mau mendengarkan Dia. Banyak orang hanya ingin berkat Tuhan, namun hanya sedikit yang mau mendengarkan firman-Nya dan melakukannya.
Sayangnya, Anda tidak bisa hanya menerima berkatnya saja. Anda harus mendengarkan Dia dulu dan mengalami Dia, baru berkat-Nya mengalir dalam hidup Anda. Berkat itu hanyalah bonus tambahan saja. Tetapi banyak orang hanya mencari bonusnya saja, tanpa mau menikmati hadiah utamanya, yaitu kehadiran Tuhan Yesus itu sendiri.
Hari ini, mari kita belajar untuk memiliki hati yang mau mendengar. Jika hati kita peka akan suaranya, percayalah berkat itu tidak perlu Anda cari, pasti akan datang dengan sendirinya karena Bapa kita di sorga adalah Bapa yang baik yang tahu kebutuhan anak-anak-Nya.
Hanya orang bodoh yang membuang hadiah utamanya dan hanya menginginkan bonusnya saja.
Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU

Hidup Ini Adalah Sebuah Proses

Kadang kita bertanya dalam hati dan menyalahkan Tuhan, “Apa yang telah saya lakukan sampai saya harus mengalami ini semua?” atau “Kenapa Tuhan membiarkan ini semua terjadi pada saya?”
Here is a wonderful explanation…
Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam raport, putus dengan pacarnya dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota.
Saat itu ibunya sedang membuat kue dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya. Dengan senang hati anaknya berkata, “Tentu saja, I love your cake.”
“Nih, cicipi mentega ini,” kata Ibunya menawarkan.
“Yaiks,” ujar anaknya.
“Bagaimana dengan telur mentah?”
You’re kidding me, Mom.”
“Mau coba tepung terigu atau baking soda?”
“Mom, semua itu menjijikkan!!”
Lalu ibunya menjawab, “Ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jadi satu melalui satu proses yang benar, akan menjadi kue yang enak.”
Tuhan bekerja dengan cara yang sama. Seringkali  kita bertanya kenapa Dia membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan. Tapi Tuhan tahu jika Dia membiarkan semuanya terjadi satu per satu sesuai dengan rancangan-Nya, segala sesuatunya akan menjadi sempurna tepat pada waktunya. Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita.
Tuhan teramat sangat mencintai kita. Dia  mengirimkan bunga setiap musim semi dan sinar matahari setiap pagi. Setiap saat kita ingin bicara, Dia akan mendengarkan. Dia ada di setiap saat kita membutuhkan-Nya. Dia ada di setiap tempat dan Dia memilih untuk berdiam di hati kita.

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU

Omongan Mana yang Masuk ke Hatimu?

 Kehidupan Ayub yang begitu indah, mempunyai istri dan anak-anak, kekayaan melimpah, sekejap mata habis begitu saja. Anak-anaknya meninggal dan harta kekayaannya habis. Bahkan badan Ayub menjadi penuh barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya (Ayub 2:7). Ayub harus mengambil sekeping beling (yang berarti tajam) untuk menggaruk badannya dan dia duduk di tengah-tengah abu pula. Istrinya malah bertanya, “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!”

Ucapan yang sangat tidak membangun dan mematahkan semangat, apalagi ketika kita memikirkan kondisi Ayub yang pada awalnya begitu penuh kebahagiaan berubah drastis menjadi begitu mengibakan. Lalu, datanglah sahabat baiknya. Kita pikir, mungkin mereka akan memberikan dia tempat tinggal, obat-obatan, ataupun makanan karena sekarang dia sudah miskin, tapi nyatanya apa yang mereka lakukan? Memang mereka ikut menderita bersama selama tujuh hari. Tapi setelah itu?
Di tengah kesengsaraan, Ayub harus mendengarkan pendapat dari ketiga temannya yang mengambil kesimpulan mengapa Ayub bisa seperti itu. Sahabat baiknya itu malah menyalahkannya dengan mengatakan dosanya begitu besar. Mungkin saat itu dunia Ayub hancur rubuh. Istrinya menyuruhnya untuk mati, teman-temannya pun tidak mengasihani dia tapi malah menasehatinya.

Dalam menghadapi setiap omongan orang-orang di sekitarnya itu, di kisah selanjutnya Ayub seringkali berkeluh kesah. Mungkin sedikit banyak merasa tersudut dengan perkataan para sahabatnya. Sedikit banyak tak mengerti mengapa kehidupannya bisa begitu mengenaskan. Sedikit banyak menyesali keadaannya. Sampai akhirnya, Tuhan menjawab Ayub dari dalam badai.
Seringkali kita membiarkan orang memberikan opini atau pendapat mereka tentang kita. Bisa jadi pendapat mereka itu sangat membangun dan membuat kita dikuatkan. Tapi kebanyakan, opini-opini yang dikemukakan orang lain kepada kita malah membuat kita merasa sebagai manusia yang tidak berguna. Tapi ingatlah satu hal. Apa yang engkau percayai tentang dirimu, itulah yang akan menentukanmu dan bukannya omongan orang. Sedikit banyak orang-orang lain akan mempengaruhimu, tapi engkau adalah penentunya. Anda juga harus mendengarkan suara Tuhan yang berbicara bagi Anda dan mengijinkan Dia mengatur langkahmu. Maka hidupmu akan seperti Ayub, Tuhan berikan kelimpahan.

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU

 
24 kebenaran tentang diri Anda yang harus Anda ketahui dan harus selalu Anda ingat…
Dan 1 hal yang tidak boleh Anda lupakan sepanjang hidup Anda di bumi ini…
Kehadiran Anda adalah sebuah hadiah bagi dunia.
Anda unik dan hanya Anda yang seperti Anda di dunia ini.

Hidup Anda dapat menjadi apa yang Anda inginkan.
Satu hari yang Anda lewati tidak akan pernah dapat diputar kembali

Hitunglah berkat Anda, bukan masalah Anda.

Anda dapat melalui segala rintangan apa pun yang datang dalam hidup Anda.
Dalam diri Anda terdapat begitu banyak jawaban.
Dalam hidup ini, Anda harus menjadi orang yang memahami orang lain, memiliki keberanian, dan kuat.

Jangan memberi batas pada diri sendiri.

Begitu banyak mimpi yang menunggu untuk diwujudkan.
Keputusan-keputusan yang Anda ambil hari ini akan mempengaruhi masa depan Anda.
Raihlah puncak Anda, tujuan Anda, dan hadiah Anda.

Tidak ada limbah yang lebih banyak mengeluarkan energi Anda, selain daripada kekhawatirkan.

Semakin lama Anda diam dalam masalah, semakin berat itu bagi diri Anda.
Janganlah mengambil hal-hal yang terlalu serius.
Hiduplah dalam ketenangan, bukan kehidupan dalam penyesalan.

Ingatlah bahwa sedikit cinta saja dapat mengubah hidup seseorang.

Banyak cinta dapat membuat dunia ini penuh dengan keajaiban.
Ingatlah bahwa persahabatan adalah investasi yang bijaksana.
Harta kehidupan adalah orang-orang yang ada dan berinteraksi di sekeliling Anda.

Sadarilah bahwa tidak pernah ada kata terlambat.

Lakukan hal-hal biasa dengan cara yang luar biasa.
Miliki kesehatan, harapan dan kebahagiaan.
Sediakan waktu untuk berdoa kepada Tuhan.

Dan jangan pernah lupa. . .

Bahkan barang sehari pun. . .
Bahwa Anda sangatlah istimewa.

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU

Semurni Emas

 
1 Petrus 1:7
“Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu–yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api–sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.”
Salah satu bentuk investasi yang sering dianggap aman bahkan jauh lebih aman ketimbang menyimpan dalam mata uang tertentu oleh banyak orang adalah dengan menabung dalam bentuk emas murni. Ada sebuah proses pemurnian emas yang dilakukan lewat proses pembakaran. Metodenya adalah dengan memberi panas pada emas hingga mencair. Disaat emas sudah cair, berbagai kotoran yang melekat padanya seperti debu, karat dan unsur-unsur logam lain akan naik ke permukaan, sehingga semua kotoran ini bisa dipilah dan dibuang.
Demikianlah proses ini dilakukan berulang-ulang hingga akhirnya diperoleh emas yang benar-benar murni, bebas dari segala kotoran dan campuran logam lainnya. Dari proses pembakaran itu akan jelas terlihat mana emas yang murni, mana yang masih dipenuhi oleh kotoran-kotoran yang mengurangi kadar kemurnian emas itu.
Demikian pula iman kita. Agar bisa murni, iman harus melalui proses pemurnian pula sama seperti emas. Ada banyak orang yang ingin memiliki iman murni tetapi tidak mau melalui prosesnya. Proses pemurnian bukanlah sesuatu yang nyaman untuk dihadapi. Emas pun demikian bukan? Emas harus melalui proses pembakaran dengan suhu yang sangat tinggi untuk dapat dimurnikan.
Ada kalanya Tuhan mengijinkan kita untuk masuk ke dalam pencobaan. Bukan untuk menyiksa kita, namun untuk memurnikan iman kita. Seperti halnya emas diproses hingga menjadi murni, iman kita pun terkadang harus melalui proses pemurnian lewat pencobaan-pencobaan yang mungkin rasanya sangat menyakitkan seperti dibakar.
Apa yang kita alami hari-hari ini pun sama sekali tidak mudah. Ada banyak ancaman, intimidasi atau paksaan yang kita hadapi, belum lagi berbagai bentuk godaan duniawi yang setiap saat bisa meluluh lantakkan iman kita. Anggaplah itu semua sebagai ujian yang bisa menjadi alat ukur kemurnian iman kita.
Bagaimana kita menyikapi permasalahan akan menjadi ukuran seteguh apa iman kita percaya pada Tuhan. Pencobaan yang terkadang membawa kita ke dalam penderitaan akan membangkitkan pengharapan dan ketekunan kita serta melatih iman kita agar lebih kuat dan tentunya lebih murni. Proses “pembakaran” iman kita akan melepaskan segala kotoran yang melekat pada iman kita, sehingga akhirnya kita bisa memiliki sebentuk iman yang murni, sama seperti emas murni.
Lihatlah, bukankah semua itu bertujuan untuk kebaikan kita? Kita dipersiapkan agar layak menerima segala janji Tuhan yang sudah disediakanNya bagi kita semua. Itulah sebabnya kita harus bersyukur ketika kita melewati pencobaan. Jangan menyerah dan terburu-buru mencari alternatif yang menyesatkan ketika sedang menghadapi proses pemurnian, karena di ujung proses itu ada upah besar yang sedang menanti kita.
Lewati proses pembakaran dengan bersyukur karena pada akhirnya anda akan terus mendapati iman yang semakin murni

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU

Allah Menghargai Iman

 
Mazmur 139:17
Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya.
Bagaimana orangtua bisa bahagia apabila anaknya terus menerus bertanya apakah kebutuhan-kebutuhannya akan dipenuhi? Orangtua akan merasa frustasi dan sedih, bahkan mungkin marah karena anaknya tidak memercayainya.
Alkitab mencatat beberapa referensi yang menceritakan pada kita tentang betapa Allah sangat senang bila kita memercayai DIA atas setiap kebutuhan. Prajurit mengekspresikan iman yang besar ketika ia memberitahukan Yesus untuk “katakan sepatah kata saja” maka pelayannya akan disembuhkan. Yesus mengatakan pada murid-muridNya, “Pandanglah burung-burung …. yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” (Matius 6:26).
Allah menghargai kepercayaan kita kepada-Nya melebihi kualitas karakter yang lainnya. Dan bagaimana kita mengembangkan kepercayaan? Caranya dengan meluangkan waktu di hadirat Allah, melalui doa, penyembahan, dan membaca firman-Nya. Kita juga mengembangkannya saat melangkah dengan iman, dan menemukan bahwa DIA sungguh-sungguh dapat dipercaya. Apakah Anda memercayai DIA untuk setiap kebutuhan dalam hidup Anda? (Hope for Eacy Day; Billy Graham; Penerbit Metanoia)
Iman adalah hal yang paling Allah cari-cari di dalam kehidupan setiap orang yang mengaku sebagai murid-Nya.

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU

Kita Merdeka Setiap Hari

 
Galatia 5:1
 
Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
Jujur saya katakan saya tidak sepenuhnya memahami arti kata kemerdekaan. Saat melakukan upacara bendera dan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”, terselip satu rasa yang bertanya, “Sungguhkah kita sudah merdeka?” Di bawah pengajaran Alkitab, kita belajar akan tiga kekuatan besar yang membuat kita tidak dapat menemukan warisan rohani yang telah diberikan kepada kita. Ketiga musuh itu adalah dunia, kedagingan dan iblis.
Seringkali kita terjebak dalam dunia konsumerisme. Istilah Alkitab yang tepat untuk menggambarkan kondisi ini adalah dipengaruhi oleh keinginan mata. Kita menghabiskan banyak waktu dan energi untuk berkunjung ke ‘tempat ibadah modern’ umat manusia yang dikenal sebagai mall. Banyak orang yang begitu memuja gaya hidup ini yang terlihat dari cara mereka berbelanja secara sembrono. Tapi sadarkah Anda terlalu banyak harga yang harus Anda bayar jika Anda tidak menjadikan Tuhan sebagai pusat hidup Anda.
Hal ini sungguh menyadarkan saya untuk melepaskan segala keinginan materi karena sesungguhnya di saat yang sama, saya kehilangan kebebasan sejati saya yang sangat berharga. Rhema ini terjadi ketika saya sepakat dengan Tuhan bahwa terlalu tinggi harga yang harus saya bayar dengan gaya hidup yang jauh dari-Nya. Saya sadar apapun yang menggantikan posisi-Nya sebagai pusat kehidupan saya merupakan berhala. Dan saya harus melepaskan hal itu.
Bersama Tuhan, saya pun membenahi hati saya di hadapannya. Dan Tuhan membawa saya ke Galatia 5:1. Saya pun menemukan bahwa di dalam Kristus, kita telah dimerdekakan (Yohanes 8:36). Ada pertandingan iman yang harus dimenangkan untuk mempertahankan kemerdekaan itu. Kemerdekaan itu sendiri saya peroleh melalui pengorbanan Yesus di atas kayu salib. Jadi, kenapa saya tidak berjuang untuk itu?
Saya belajar suatu pelajaran yang sangat berharga. Kebebasan TIDAK datang dengan gratis. Bagi saya, hal itu bicara tentang berdoa senantiasa, menjaga hati dan berdiri teguh dengan perisai iman saya. Salah satu kunci untuk menikmati kemerdekaan ini adalah dengan menyadari bahwa pertempuran iman ini telah dimenangkan Yesus bagi kita. Kita percaya bahwa pintu penjara telah terbuka lebar dan pada satu titik kita dapat keluar dan bebas dari perhambaan dosa. Seringkali yang terjadi adalah kita yang mengunci diri kita sendiri di dalam penjara dosa karena kita melupakan siapa diri kita dan apa yang kita miliki di dalam Kristus.

Doa saya adalah agar kita semua yang dipanggil dengan nama-Nya tahu dan mengerti bahwa itulah yang diinginkan Tuhan agar kita menyadari kebebasan yang kita miliki, bukan hanya sehari dalam setahun, namun setiap hari memproklamirkan kebebasan kita dengan sukacita. Merdeka harus kita nikmati setiap hari.
 Doa, menjaga hati dan berdiri teguh dengan perisai iman akan membawa Anda kepada kemenangan dari pertandingan iman.

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU

A Life Without Limits

 
Bagaimana jika kita menjalani hidup tanpa batas? Maksud saya bukanlah hidup tanpa norma dan etika, tapi hidup tanpa BATAS!
Jika kita hidup dalam sebuah kehidupan yang terkurung dan terbatas, kita harus bertanya pada diri kita sendiri, “Mengapa hal itu bisa terjadi?” Alkitab berbicara tentang apa yang BISA kita lakukan dan bukannya apa yang TIDAK BISA kita lakukan! Tapi bukankah kita (orang Kristen) tidak melihat seperti itu? Kita telah salah mengartikan atau menyalahgunakan Firman-Nya untuk menciptakan batasan di dalam kehidupan kita. Seolah-olah kita justru membatasi Yesus yang jelas-jelas hidup, mati dan bangkit dari kematian!
Saya sering melihat putra kecil saya berlari dan bermain. Dia tahu batasannya (untuk tetap di halaman), tetapi dia tidak membatasi dirinya. Putra saya masih terlalu kecil untuk memahami mengapa ia memiliki bekas luka dari tenggorokan sampai melewati pusarnya. Dia bahkan tidak menyadari bahwa bekas luka itu ada… bekas luka itu baginya adalah sesuatu yang normal. Putra saya tidak pernah tahu bahwa ia terlahir dengan jantung tak berkatup dan perut yang terbuka.
Putra saya tahu kalau dirinya suka berlari, dan dia melakukannya! Fakta bahwa ia telah menjalani tiga kali operasi perut, operasi jantung tanpa katup dan dirawat darurat di empat rumah sakit yang berbeda di tahun-tahun pertama hidupnya tidak menghentikan kesukaannya sama sekali. Dalam pikirannya, tidak ada yang bisa membatasi dirinya.
Seperti itulah Tuhan menciptakan kita. SETIAP kita memiliki bekas luka yang berbeda-beda. Sangat sedih untuk dikatakan, namun kenyataannya bekas luka fisik dan luka emosional adalah bagian dari kehidupan yang kita jalani. Di sisi lain, bekas luka ternyata berdampak lebih kuat daripada luka itu sendiri ketika baru saja terjadi.
Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
 
(2 korintus 12:10)
Kita tidak harus dibatasi oleh bekas luka yang kita miliki, dan kita juga tidak harus dibatasi oleh apa yang kita PIKIRKAN. Tuhan berkata kita tidak bisa atau tidak harus melakukannya.
Ketika saya masih kecil, saya membuat sebuah permainan yang saya namakan ‘Bagaimana jika?’ Permainan itu seperti ini… Bagaimana jika saya dapat terbang? Maka saya bisa melihat SELURUH dunia! Bagaimana jika saya bisa lari terus tanpa berhenti? Maka saya bisa mengunjungi 48 negara bagian di Amerika! Bagaimana jika saya tidak harus menghabiskan waktu dengan tidur atau makan? Maka lebih banyak hal yang bisa saya capai dengan melakukan lebih banyak hal! Coba perhatikan pertanyaan saya ini, “Bagaimana jika saya tidak membatasi hidup saya?” Maka jawaban dari pertanyaan itu akan menjadi, “Saya bisa hidup secara maksimal!”
Pertanyaan saya adalah ini, “Dengan cara apa Tuhan telah membatasi kita?”
Dia memberikan kasih-Nya bagi kita. Dia memberikan Putra-Nya untuk membayar jalan-Nya bagi kita. Dan Dia memberikan Roh Kudus untuk memampukan kita hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Dimana batasannya? Kita memiliki izin, tiket dan kuasa untuk menjalani hidup tanpa batas. Jadi, lakukanlah!

Mari kita hidup semata-mata termotivasi oleh kasih-Nya. Mari kita menjalani kehidupan yang diarahkan oleh mata-Nya. Mari kita tolak rasa takut, rasa bersalah dan keraguan dengan mendengarkan suara-Nya. Mari kita izinkan Dia untuk mengajari kita bagaimana menjalani hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Tuhan telah memampukan kita untuk mencapai apa yang baik, benar dan indah. Mari kita miliki perspektif Allah dan menjalani hidup dengan perspektif itu.
Sangat masuk akal bagi kita untuk hidup dalam batasan (hidup menjauhi dosa) yang diatur-Nya demi keselamatan dan kesejahteraan kita. Tapi bagaimana jika kita tidak membatasi kasih kita? Bagaimana jika kita tidak begitu protektif dalam menjalani hubungan? Bagaimana jika kita tidak takut gagal ataupun sukses? Bagaimana jika kita memiliki hikmat-Nya? Bagaimana jika kita langsung patuh pada bisikan-Nya? Bagaimana jika kita memberikan kata-kata penguatan kepada orang yang sedang terluka? Bagaimana jika kita berani berdoa bagi kesembuhan seseorang meskipun kita tidak merasa bahwa kita memiliki iman yang cukup untuk menyembuhkannya? Daftar-daftar ini tidak ada habisnya bukan?

Allah telah memberikan sebuah kehidupan yang tak terkira kepada kita. Yesus berkata, “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.” (Yohanes 8:36) Yesus telah diurapi untuk “menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin”. Yesus diutus untuk “memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas dan untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang” (Lukas 4:18-19). Jika kita hidup tanpa batas, bukankah sangat beralasan jika orang lain seharusnya menerima dampaknya dan hidupnya diubahkan?
Saya masih dapat mengingat dengan jelas ketika anak saya berlari dengan kelainan jantung yang diidapnya. Dia telah menjadi seorang pemuda saat ini, dan dia telah menjadi pengingat bagi saya bahwa kami melayani Allah yang tidak terbatas. Tuhan telah memampukan kita dengan Roh-Nya untuk hidup di luar batas.
Sumber : Gail Casteen

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU

Siap Terbang

 
Sesuatu yang baru muncul di teras depan kamar ayah pada musim semi ini: sebuah sarang. Seekor burung Robin sepertinya telah memutuskan bagian atas pojok ruangan tepat di bawah atap logam akan menjadi tempat yang sempurna untuk menempatkan rumah barunya.
Perlahan-lahan burung Robin betina ini mulai membangun sarangnya. Ayah saya melihat apa yang dia lakukan dan membuang sarang burung ke belakang rumah kami. Ayah saya berharap dengan dengan ia melakukan ini maka burung Robin tidak membangun sarangnya dan memilih pohon terdekat untuk membangun sarangnya. Namun, dugaannya salah. Burung Robin tetap membangun sarangnya di bagian atas pojok ruangan teras rumah kami.
Setiap ayah saya membersihkannya, burung Robin tersebut terus kembali untuk membangun kembali sarangnya lagi dan lagi. Akhirnya, ayah saya menyerah dan membiarkan ia menyelesaikan pekerjaannya. Ketika itu dilakukan, burung Robin tersebut ternyata bertelur dan duduk hangat tanpa ada gangguan apapun.
Beberapa minggu kemudian, tiga kepala kecil tiba-tiba muncul di sudut sarang. Saya belum pernah melihat bayi burung begitu dekat sebelumnya. Masing-masing tampak seperti burung pemakan bangkai kecil yang mengenakan sweater. Saya melihat dengan heran saat kepala burung kecil tersebut sedikit miring ke belakang dan paruhnya membentang lebar untuk menerima makanan yang dijatuhkan ke dalamnya. Saya tahu juga bahwa induk mereka akan melanjutkan pekerjaannya sehari-hari, penuh kasih sayang member makan bayi-bayinya sampai mereka dewasa, indah, dan siap untuk terbang.
Menonton burung-burung bayi membuat saya berpikir juga tentang betapa banyak dari kita setiap hari meringkuk di “sarang” kita sendiri, yang padahal diri kita sebenarnya siap untuk terbang. Begitu banyak dari kita melihat ke tepi, takut untuk membuat lompatan pertama dalam hidup. Begitu banyak dari kita menghabiskan waktu kita memimpikan terbang ke awan, sementara faktanya saat ini kita duduk ketakutan di atas tumpukan tongkat.
Maksud Tuhan menciptakan kita bukanlah agar kita bersembunyi di sarang-sarang kita. DIA menciptakan kita untuk terbang ke langit. Kita hanya perlu membuat lompatan pertama saja. Jangan biarkan hanya burung yang memiliki semua kesenangan itu. Ingatlah, Anda sudah siap melakukannya sekarang. Terbanglah tinggi, raih apa yang Tuhan sudah janjikan dan taruhkan dalam kehidupan Anda !

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU

Sediakan Bejana Kosongmu Sebanyak Mungkin


 
2 Raja-Raja 4:3
“Lalu berkatalah Elisa : Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit.”
Salah seorang dari istri-istri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa. Suaminya sudah mati, penagih hutang datang dan ingin mengambil anak-anaknya untuk dijadikan budak. Nasibnya ada di ujung tanduk. Harta yang ada padanya hanyalah sebuah buli-buli berisi minyak.
Nabi Elisa lalu menyuruhnya pergi dan meminta bejana-bejana dari luar. Bahkan agar meminta lebih, jangan terlalu sedikit. Ketika janda itu melakukan yang dibilang Elisa, maka Tuhan mencurahkan berkatnya ke dalam hidup wanita ini. Dia dapat membayar hutang-hutangnya dan hidup dari uang hasil penjualan minyak itu. Ketika dia berusaha, maka dia mendapatkan.
Kehidupan sama seperti itu. Kita perlu mencari bejana sebanyak mungkin. Bejana kepribadian, bejana sukacita, bejana damai sejahtera, bejana kesetiaan, bejana kebaikan, dan bejana-bejana lainnya agar dapat diisi Tuhan secara berlimpah. Karena itu, sediakanlah banyak bejana yang ada di dalam hidup Anda agar dapat diisi dengan firman Tuhan.
Ketika satu bejana diisi penuh, maka sediakanlah bejana yang kosong lainnya sampai-sampai berlimpah ruah. Sediakanlah bejanamu sebanyak mungkin. Carilah bejana yang kosong di dalam hidupmu dan isilah dengan hal-hal yang berguna, yang indah, yang membangun.
Sediakan setiap bejana yang kosong di dalam hidupmu agar Tuhan isi sampai penuh, sepenuh-penuhnya

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU

Amazing Grace Tetap Berlaku Bagi Hidupmu!

 
Semua kita mungkin pernah mendengar namanya mungkin juga tidak, tapi yang pasti kita pernah menyanyikan hymn dari John Newton. Salah satu hymn favorit yang sering kita nyanyikan adalah, “Amazing Grace How Sweet The Sound – That Saved A Wretch Like Me!”
Mungkin jarang yang tahu kalau lagu tersebut merupakan cerita tentang John Newton sendiri. Dia dibesarkan oleh ibu yang takut akan TUHAN, yang berdoa untuk dia sepanjang hidupnya.
Setelah dewasa John bergabung dengan perdagangan budak, menjual budak dari Africa ke Inggris. Dia jatuh ke dalam kehidupan yang liar, sering berkelahi dan mabuk-mabukan. Kehidupannya pada saat itu diakuinya sendiri kalau ia adalah ‘budaknya budak’. Tugas terakhir yang diembannya sebagai penjual budak adalah mencari beberapa budak yang melarikan diri dari pantai Afrika. Akibatnya ia harus mengalami sengsara dan menjalani kehidupan yang sangat sulit.
Satu kali dalam perjalanan kapal kembali ke Inggris, di tengah badai Atlantik ia mengalami ketakutan. John Newton saat itu takut mati! Yang dia ingat saat itu adalah doa ibunya. Karena itulah John Newton mengakui dosa-dosanya dan datang pada Kristus.
Salah satu hymn-nya yang terkenal dan merupakan kesaksian dirinya ia ciptakan pada saat itu:
In evil long I took delight, unawed by shame or fear,
Aku hidup dalam kenikmatan duniawi cukup lama, tanpa rasa malu ataupun takut
Until a new object met my sight, and stopped my wild career.
Sampai suatu penglihatan datang padaku, dan aku menghentikan keliaranku.
I saw One hanging on a tree in agony and blood,
Aku melihat DIA terpaku di salib penuh sengsara dan berdarah,
Who fixed his languid eyes on me as near his cross
Dia menatapku dengan pandangan yang dalam saat aku berada di dekat salibNya
I stood Sure, never till my latest breath shall I forget that look.
Dengan yakin kuberdiri, sampai nafas terakhirku tidak akan kulupakan penglihatan itu.
It seemed to charge me with his death, though not a word he spoke.
Aku seperti terbebani dengan kematianNya, meskipun tidak sepatah katapun IA ucapkan.
A second look he gave, which said, “I freely all forgive;
Kedua kalinya IA memandang, sambil berkata, “AKU telah memaafkan semuanya;
My blood was for thy ransom paid, I died that thou mayest live.”
Darahku telah lunas menebusnya, AKU mati supaya kamu hidup.”
Dan dia hidup! Dia menjadi salah satu orang Kristen terbesar di Inggris, penulis dari banyak hymn yang bertujuan menunjukan sukacita, kebahagiaan hidupnya setelah menemukan Yesus Kristus.
Hal yang sama akan berlaku bagi kita jika kita mau memperoleh kebahagiaan sejati. Kasih Karunia atau Anugerah dari Tuhan Yesus tetap berlaku bagi hidupmu.

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU

Tuhan Buka Jalan Saat Tiada Jalan

 
Roma 15:13
Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.
Ribuan orang Kristen di Amerika Utara telah mendengar salah satu lagu dari lagu pujian yang di tulis oleh Don Moen ini, mungkin Anda juga pernah mendengarnya. Lagu ini menegaskan kedaulatan Tuhan dalam kehidupan orang percaya. Namun, kebanyakan orang yang menyanyikan lagu ini tidak tahu tidak tahu keputusasaan seperti apa yang memunculkan lyric lagu ini. a dan menuangkan isi hatinya kepada Tuhan, mereka merasakan keputusasaan yang dalam dan merasa tidak sanggup menyampaikan kata-kata pengharapan kepada Susan dan Craig suaminya. Don kembali berseru kepada Tuhan untuk membantunya memberikan semangat kepada anggota keluarganya. Dalam waktu singkat, Don mulai menuliskan beberapa lyric lagu dan mengaransemen lagu tersebut, hingga hari ini, lagu tersebut telah memberikan semangat dan harapan kepada banyak orang percaya yang mengalami masa-masa sulit. Lyric itu seperti ini : God will make a way,
where there seems to be no way;
He works in ways we cannot see,
He will make a way for me.
He will be my guide,
hold me closely to His side;
With love and strength for each new day,
He will make a way. He will make a way!
Lagu ini juga telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, dan memberkati banyak orang Kristen di negeri ini. Lagu ini menyatakan kebenaran yang sederhana, bahwa satu-satunya jalan untuk memiliki harapan adalah dengan memiliki Tuhan. Satu-satunya jalan untuk memiliki damai sejahtera hanyalah dengan memiliki Tuhan.
Seperti yang Paulus ingatkan kepada kita dalam Roma 15:13, harapan – sama seperti kedamaian dan sukacita – lahir dari iman. Memang benar banyak orang menyatakan memiliki iman kepada Tuhan di masa-masa menyenangkan dan indah, tetapi ketika pencobaan datang dalam kehidupan mereka, iman mereka seperti lenyap. Ketika pandangan kita kepada Tuhan mulai buram karena kesedihan, kita membutuhkan mata iman lebih dari sebelumnya.
George Macdonald, penulis dan mentor C.S Lewis pernah menulis: “Saya pikir iman tidak akan pernah mengalami kemenangan yang lebih besar daripada ketika kepercayaan di perhadapkan dengan kegelapan, keraguan dan pencobaan.” Jadi apa defini dari iman yang berkemenangan! – iman kepada Tuhan yang berkemenangan yang tidak pernah kehilangan kendali atas umat-Nya.. dan planet ini.
Kenyataannya, kehendak Allah tidak dapat digagalkan oleh penderitaan kita atau berakhir  di kuburan. Pengharapan kita terletak pada bahwa hidup kita akan merenggang jauh melebihi keberadaan bumi ini, hingga kepada kekekalan dimana kita mengalami sukacita sorgawi dan kepuasan.
Apakah Anda percaya bahwa Tuhan akan membuka jalan saat terlihat tidak ada jalan sama sekali? Ingatlah bahwa Tuhan bekerja dengan cara-Nya yang kadang tidak bisa kita lihat dan mengerti.. namun yang pasti Tuhan pasti buka jalan!
By: Dr. Stephen Davey, pendiri dari Colonial Baptist Church in Cary, North Carolina.

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU

Doa Meminta Jodoh

 
Tuhanku…
Aku berdoa untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku, seseorang yang sungguh mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu, seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau, seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk-Mu.
Wajah yang tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting bagiku, yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau dan berusaha menjadikan sifat-sifat-Mu ada pada dirinya, dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia.
Seseorang yang memiliki hati yang bijak dan tidak hanya otak yang cerdas, seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku, seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasehatiku ketika aku berbuat salah.
Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku, seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi, seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya.
Tuhanku…
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mata-Mu, seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya, seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya, seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya, seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.
Tuhanku…
Aku juga meminta, buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga, berikan aku hati yang sungguh mencintai-Mu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku.
Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dari-Mu, berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya, berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dari dalam dirinya, berikanlah aku mulut yang penuh dengan kata-kata bijaksana, mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi.
Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan: “Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna.”
Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat, dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan.
Amin….

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU

Tuhan Sedang Memikirkan Anda!

  
Yohanes 1:48
Kata Natanael kepada-Nya: “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.”
Dalam nubuatan kitab Perjanjian Lama, Allah Israel menggunakan gambaran yang menakjubkan, kisah demi kisah yang entah bagaimana menyentuh hati para umat-Nya yang terus saja memberontak.
Terkadang metafor yang ditunjukkan-Nya begitu mengejutkan dan keras, namun di saat lain begitu lembut dan menyentuh. Tuhan ingin umat-Nya memahami kedalaman kasih-Nya bagi mereka, dan senantiasa memperingatkan mereka akan bahaya dan penderitaan yang menanti jika mereka terus berjalan dalam pemberontakan.

Yesus, tentu saja, tidak pernah berhenti bercerita dan memberikan gambaran melalui kata-kata yang mengesankan. Inilah cara terfavorit-Nya untuk mengajar. “Kerajaan sorga sama seperti seorang raja yang ingin mengadakan perhitungan dengan hambanya… Kerajaan sorga sama seperti seorang tuan tanah yang pergi keluar pagi-pagi… Jika seorang wanita memiliki sepuluh keping perak dan kehilangan satu…”

Itulah salah satu alasan yang saya percaya mengapa Ia memimpin kita ke dalam petualangan bersama dengan Tuhan di sepanjang jalan kehidupan kita. Melalui pengalaman kehidupan yang nyata, Tuhan melukiskan gambaran dari cinta-Nya yang tak terkatakan. Tuhan mengajarkan kepada kita lebih dan lebih lagi tentang karakter dan rencana-Nya bagi hidup kita. Mereka yang memilih tinggal dalam rutinitas yang aman dan tidak pernah mengambil resiko memanjat keluar dari kebiasaan tidak akan pernah mendengar suara-Nya dengan jelas sebagaimana mereka yang terus berusaha maju, dan hanya bersandar pada janji-janji-Nya (tidak lebih dari itu).

Tidakkah Anda menyukai kisah Natanael, yang melamun di siang hari yang panas di bawah pohon ara? Apakah ia sebelumnya memiliki konsep pemikiran – atau paling tidak sebuah ide – bahwa ia sedang sangat diperhatikan dan diawasi di momen-momen itu? Yesus berkata kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” (Yohanes 1:48)

Dengan cara yang sama, Tuhan sedang memikirkan kita jauh sebelum kita pernah berpikir untuk memikirkan Dia. Bahkan di hari ini, saat kita sedang berada di tengah kebingungan, tekanan maupun kekecewaan, Tuhan sedang memikirkan kita ketika kita kehilangan pegangan akan hadirat-Nya, kasih-Nya, dan kepedulian-Nya atas kehidupan setiap kita. Kita selalu ada di dalam pikiran-Nya.

Tanpa Anda perlu merasakan kehadiran-Nya, Tuhan selalu ada bersama dengan Anda dan peduli kepada Anda. Karena Anda selalu ada di dalam pikiran-Nya.

Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU

Misi Tuhan Bagi Anda !!!

 
Yeremia 1:7-9
Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.” Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: “Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu.
Tuhan memiliki suatu misi untuk Yeremia. Apakah misi itu menyenangkan? Tidak! Apakah misi itu membuatnya terkenal? Ya, tapi tidak untuk alasan yang dimiliki banyak orang untuk jadi terkenal. Tuhan memerintahkan Yeremia untuk pulang ke kampung halamannya dan meminta mereka untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan.
Yeremia tahu hal itu akan menimbulkan amarah banyak orang. Ia pun berpikir ia akan dianiaya karena dianggap berkhianat. Yeremia pun membuat banyak alasan dan mencoba meyakinkan Tuhan bahwa ia bukanlah orang yang tepat untuk pekerjaan itu. “Saya bukan seorang yang pandai berbicara, saya masih terlalu muda.” Meskipun Yeremia membuat berbagai alasan mengapa ia tidak bisa melayani Tuhan, Tuhan tidak lantas menyerah. Tuhan memberikan dorongan dengan mengatakan, “Aku akan menyertaimu dan akan menyelamatkan engkau.”
Banyak orang Kristen bersikap seperti ini. Kita selalu mengajukan beragam alasan cerdas mengapa kita tidak dapat menjalani misi yang diberikan Tuhan bagi kita “untuk pergi sampai ke ujung bumi memberitakan Injil”. Kita berkata kepada diri kita sendiri dan kepada Tuhan, “Saya tidak cukup banyak tahu tentang Alkitab. Apa yang akan orang pikir tentang saya? Saya tidak mau mereka membicarakan saya di belakang. Saya bisa kehilangan pekerjaan! Biarkan orang lain yang melakukannya.”
Ketakutan bisa menjadi motivator yang hebat namun bisa menjadi penghalang yang lebih hebat. Tuhan langsung dapat melihat segala ketakutan yang ada di dalam hati Yeremia dan berkata, “Jangan takut terhadap mereka.” Alkitab mengajarkan bahwa takut akan Tuhan adalah awal kebijaksanaan dan takut pada manusia merupakan batu sandungan. Pakailah iman untuk mengatasi rasa takut dan taat kepada Tuhan. Tuhan tidak akan mengecewakan Anda jika Anda taat kepada panggilan-Nya.
Apakah Tuhan “mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulut Anda?” Apakah Ia “menaruh perkataan-Nya ke dalam mulut Anda?” Tanpa Tuhan melakukan hal ini terlebih dahulu, Anda tidak berdaya untuk mencapai misi yang ditetapkan-Nya bagi Anda. Bagaimanakah Tuhan dapat menaruh perkataan-Nya ke dalam mulut Anda? Baca Alkitab! Pelajari Alkitab Anda! Simpan Firman-Nya di dalam hati! Luangkan waktu agar Tuhan dapat berbicara kepada Anda saat mempelajari Alkitab dan berdoa. Saat Roh-Nya berdiam di dalam hati Anda, Firman-Nya akan menjamah mulut Anda dan ketakutan akan memudar.
Tuhan tidak pernah memanggil kita untuk melakukan sesuatu bagi-Nya tanpa memberdayakan kita. Oleh karena itu, luangkan waktu untuk mengenal Tuhan secara pribadi. Sebagaimana hubungan Anda dengan-Nya bertumbuh, Anda akan bergerak dalam misi-Nya. Tujuan Anda di bumi ini adalah agar kasih Tuhan bersinar bagi mereka yang terhilang, bagi dunia yang sekarat. Misi Anda sedang menunggu Anda saat ini jika Anda memang memilihnya! Bukalah telinga dan hati Anda kepada Tuhan dan bersemangatlah menyambut masa depan yang baru untuk melayani-Nya di dalam roh dan kebenaran.
Dunia membutuhkan Anda. Banyak tangan terulur menantikan kasih, banyak hati terbuka untuk mendengarkan Injil. Akankah mereka terhilang sia-sia karena Anda mengabaikan misi Tuhan?


Terberkati dengan artikel di atas? Ayo dong bagikan ke teman-teman yang lain biar jadi berkat. Kalo kamu punya facebook / twiter/ email klik pilihan di atas. GBU